
Dilema Oktovianus Maniani di Tahun 2011. Sepanjang tahun 2011 Oktovianus Maniani bakal sibuk. Sayao kiri timnas itu memiliki sejumlah agenda penting. Tak hanya di level timnas yang membuat namanya masyhur, namun juga di klub.
Okto harus berkonsentrasi di timnas U-23. Pada 26 Februari, ia akan turun di Pra-Olimpiade menghadapi Turkmenistas di Jakarta. Selanjutnya, 3 Maret giliran away ke kandang lawan. Jadwal Okto bertambah panjang jika timnas mampu melewati hadangan Turkmenistan. Juni nanti mereka akan bertarung di babak kedua Pra-Olimpiade zona Asia.
Di level klub tenaga Okto juga diminta Sriwijaya FC. Mereka akan turun di play-off Liga Champion Asia. Jika gagal, mereka bermain di Piala AFC 2011.
Beban itu bertambah lantaran Okto harus memenuhi target Sriwijaya FC untuk membidik double winner di Djarum ISL dan Piala Indonesia 2011.
Hal itu masih pula ditambah prakualifikasi Piala Dunia 2014 yang akan juga bergulir sajak Oktober nanti. Dua babak ini, dengan sistem home and away, akan dilalui Okto agar bisa masuk ke babak utama kualifikasi Piala Dunia bersama 20 tim terbaik di Asia.
Sebagai penutup, pada Desember 2011, Okto akan menjalani misi penting. Bersama timnas U-23, mereka akan turun di SEA Games 2011 di Palembeng. Emas yang menjadi target mutlak harus digenggam Okto.
Bayangan fisik mungik Okto bakal terkuras habis pasti muncul. Apalagi jika ia ataupun tim pelatih tak bisa menentukan fokus di mana sayap kiri timnas itu harus total berkonsentrasi. Ketakutan akan cedera lututnya yang kambuh lagi jelas muncul.
Untuk itu, Okto, pelatih klub, dan pelatih timnas harus mesra dalam berkomunikasi. Kapan sebaiknya ia tampil dan kapan istirahat harus benar-benar direncanakan secara matang. Jika tidak, bukan saja Okto yang menjadi korban namun juga timnas dan klub bersangkutan.
Ini bukan saja dilema Okto, tapi juga hampir setiap klub dan pemain yang tergabung di timnas.
Okto harus berkonsentrasi di timnas U-23. Pada 26 Februari, ia akan turun di Pra-Olimpiade menghadapi Turkmenistas di Jakarta. Selanjutnya, 3 Maret giliran away ke kandang lawan. Jadwal Okto bertambah panjang jika timnas mampu melewati hadangan Turkmenistan. Juni nanti mereka akan bertarung di babak kedua Pra-Olimpiade zona Asia.
Di level klub tenaga Okto juga diminta Sriwijaya FC. Mereka akan turun di play-off Liga Champion Asia. Jika gagal, mereka bermain di Piala AFC 2011.
Beban itu bertambah lantaran Okto harus memenuhi target Sriwijaya FC untuk membidik double winner di Djarum ISL dan Piala Indonesia 2011.
Hal itu masih pula ditambah prakualifikasi Piala Dunia 2014 yang akan juga bergulir sajak Oktober nanti. Dua babak ini, dengan sistem home and away, akan dilalui Okto agar bisa masuk ke babak utama kualifikasi Piala Dunia bersama 20 tim terbaik di Asia.
Sebagai penutup, pada Desember 2011, Okto akan menjalani misi penting. Bersama timnas U-23, mereka akan turun di SEA Games 2011 di Palembeng. Emas yang menjadi target mutlak harus digenggam Okto.
Bayangan fisik mungik Okto bakal terkuras habis pasti muncul. Apalagi jika ia ataupun tim pelatih tak bisa menentukan fokus di mana sayap kiri timnas itu harus total berkonsentrasi. Ketakutan akan cedera lututnya yang kambuh lagi jelas muncul.
Untuk itu, Okto, pelatih klub, dan pelatih timnas harus mesra dalam berkomunikasi. Kapan sebaiknya ia tampil dan kapan istirahat harus benar-benar direncanakan secara matang. Jika tidak, bukan saja Okto yang menjadi korban namun juga timnas dan klub bersangkutan.
Ini bukan saja dilema Okto, tapi juga hampir setiap klub dan pemain yang tergabung di timnas.
Artikel Asli Berjudul Dilema Oktovianus Maniani di Tahun 2011 ~ Berita Sepak Bola Dunia | Piala Eropa 2012
di http://bolagoalnet.blogspot.com
No comments:
Post a Comment